11 Mar 2012

Arti Minal Aidn' Wal Faidzin BUKAN Mohon Maaf Lahir Batin loh, lalu apa??

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Seringkali saat lebaran kita mengucapkan berbagai macam permohonan maaf dan doa pada sanak saudara, ada ‘minal aidn wal faidzin’, ada yang mengucapkan ‘minal aidn’ saja, ada ‘mohon maaf lahir batin’, ada ‘asalukal afwan zahiran wa bathinan’, juga doa’ lainnya seperti ‘taqaballahu minna wa minkum, taqaballahu ya karim’, dan lain sebagainya.

Saya pun merasa bingung khususnya dengan diri saya sendiri, mengucapkan doa tersebut, tapi tidak tahu artinya. Saya sadar, ternyata referensi saya mengucapkan hal tersebut karena telah mendengar dari saudara-saudari sedari saya kecil sehingga otak saya seakan sudah di’setting’ untuk mengucapkan kata-kata tersebut saat Hari Lebaran. Parahnya lagi, saya mendapat referensi tersebut dari iklan-iklan di televisi. Dalam cuplikan iklan tersebut banyak orang-orang yang mengucapkan ‘minal aidn wal faidzin - mohon maaf lahir batin’ menjadi satu rangkaian kalimat yang tidak terpisahkan. Saat saya SD dulu, saya pikir arti dari minal aidn wal faidzin adalah mohon maaf lahir dan batin. Ditambah dengan ucapan orang-orang yang hanya mengucapkan kata ‘minal aidn’ saja. Saya kira arti ‘minal aidn’ adalah ‘mohon maaf lahir’, dan ‘wal faidzin’ artinya ‘dan batin’. Ckckck… benar-benar penalaran yang ANEH :p :p


Info tambahan: Sepengetahuan saya, bahasa arab dari ‘mohon maaf lahir dan batin’ adalah ‘asalukal afwan zahiran wa bathinan’, tafadol mau ngikutin atau mencari bahasa yang lebih valid lagi ;)

Usai Hari Raya Idul Fitri 1431 H, tepatnya setelah hari Lebaran 2010, saya pun penasaran dengan arti dari perkataan yang sering saya ucapkan tiap tahun itu. Alhamdulillah, saya menemukan situs milik Ustadz Ahmad Sarwat, Lc yang menjawab pertanyaan mengenai arti ‘taqaballahu minna wa minkum’ dan ternyata disana jawabannya komplit. Pertanyaan yang ada di otak saya selama 18 tahun hidup terjawab sudah ^_^

Ini link situs beliau yang sangat berjasa menjawab pertanyaan sekaligus menambah pengetahuan saya:
http://muslimcentral.blogspot.com/2007/12/arti-ucapan-selamat-lebaran.html

Dan inilah jawaban dari beliau, selamat menyimak :)

Taqabballahu itu artinya semoga Allah mengabulkan. Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda. Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa anda.

Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doayang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.
Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.


Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapan mohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.

Lafadz taqabbalallahu minna wa minkum merupakan lafadz doa yang intinya kita saling berdoa agar semua amal kita diterima Allah SWT. Lafadz doa ini adalah lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita selesai melewati Ramadhan.

Jadi yang diajarkan sebenarnya bukan bermaaf-maafan seperti yang selama ini dilakukan oleh kebanyakan bangsa Indonesia. Tetapi yang lebih ditekankan adalah tahni'ah yaitu ucapan selamat serta doa agar amal dikabulkan.

Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan 'urf (kebiasaan) yang baik.

Di luar Indonesia, belum tentu ada budaya seperti ini, di mana semua orang sibuk untuk saling mendatangi sekedar bisa berziarah dan silaturrahim, lalu masing-masing saling meminta maaf. Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sejalan dengan syariah Islam.

Meski terkadang ada juga bentuk-bentuk yang kurang sejalan dengan Islam, misalnya membakar petasan di lingkungan pemukiman. Tentunya sangat mengganggu dan beresiko musibah kebakaran.

Termasuk juga yang tidak sejalan dengan tuntunan agama adalah bertakbir keliling kota naik truk sambil mengganggu ketertiban berlalu-lintas, apalagi sambil melempar mercon, campur baur laki dan perempuan dan tidak mengindahkan adab dan etika Islam.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga bermanfaat ya akhi wa ukhti rahimakumullah

1 comment: