11 Mar 2012

Balada Lalu Lintas di Jalan Aspal Ibukota

Kamis, 23 Juni 2011

Tadi siang ada pemeriksaan pengendara lalu lintas, tampak segerumunan pria ber-rompi hijau terang yang memakai helm putih sedang memeriksa kendaraan yang lewat satu per satu. Tiba giliran saya berkendara melalui garis pemeriksaan tsb. STOP!!!! begitulah pria gagah tsb beraksi agar tidak ada pengendara nakal yang lolos dari pemeriksaan. Dengan tenang saya menuju garis tersebut... tentu saya tenang karena sudah punya stnk, sim, pakai helm SNI, menyalakan lampu, pakai plat motor baru, benar-benar menjadi pengendara yang taat aturan.
Saat itu, samping saya "persis" ada angkot. Hal tersebut membuat saya lega. (untuk berjaga-jaga kalau ada gelagat yang membuat saya kaget). Namun........


mengapa tangan bapak tersebut menahan menghalangi perjalanan saya? (benar kan feeling ini). Saya dan angkot pun berhenti. Lalu……. Loh loh loh….. kenapa kendaraan saya diberhentikan dan angkot tadi dibiarkan saja? "Ada apa sih sebenarnya?" (tanyaku dalam hati)
Deg deg deg deg……. Sambil menepikan kendaraan, seorang pria menuntunku. “Selamat Siang, mba. SIM dan STNK nya ada?” Wew, tentu ada… kenapa ya, Pak? (jawabku sambil mengeluarkan barang tersebut dari tas)
Aaaaaa….. *that was my first time u catched me. What’s the problem with me?*
“Mba tidak menyalakan lampu di siang hari”
“Apa!!??” Saya langsung menunjukkan posisi tombol lampu, meyakinkannya bahwa saya sudah benar-benar, menyalakan lampu.
Nih! Bapak bisa lihat kan??? (ayo dong plisss lepaskan sayaaa….. – harapku dalam hati)
Pria gagah tu pun menjawab : Bisa mba lihat sendiri lampu depan mba tidak menyala.
SPONTAN MELIHAT, KAGET, MELIHAT MUKA PAK POLISI DENGAN TAMPANG TAK PERCAYA (I didn’t believe it so much!), MENGAJUKAN PEMBELAAN, DAN TETAP KENA SURAT TILANG!
IYAAA! Bagus… lampu kendaraan saya ga nyala! Entah rusak atau ada masalah dengan lampuya. Bagusnya agi, selama ini saya ga nyadar kalau lampunya rusak. Entah rusak dari kapan.
Dengan muka memelas, saya mengajukan pembelaan. Dan….. “Kami tidak butuh yang lain, kami hanya butuh bukti”, begitulah ucapan pria tersebut yang sampai saat ini masih melekat ditelinga saya.
Piye iki…. Saya kena *tilang*
Oke, begitulah kejadian yang saya alami di siang hari.
Sorenya, kendaraan didaerah cililitan tampak begitu padat. “aneh sekali mengapa sepanjang jalan dari kampus banyak pria ber-rompi hijau menyala ya?”, bisikku dalam hati.
Nah…. Inilah moment pentingnya…
Di lampu merah cililitan, ternyata bukan hanya gerobak pedagang kaki lima dan pengendara biasa yang menemani saya menunggu lampu merah berubah menjadi hijau…. Tapi, lihat lihaaat ada siapa itu di ‘tepat’ kanan saya. Waaah ketemu lagi sama pria gagah ber-rompi hijau yang juga mengendarai sepeda motor seperti saya.
Maaf ya, saya belum bisa upa kejadian tadi pagi…. Saya memajukan kendaraan saya agar berada lebih depan darinya, lalu saya lihat lampu depan kendaraannya. Fuih, oh, waw, amazing, grgrgrgrrrrrr….. LAMPUNYA GA’ NYALAAAAA!!!! Hadoooh… ah yasudahlah….. Daripada jadi ga konsen berkendara ditengah kemacetan, lebih baik saya LANJUTKAN PERJALANAN!!

0 Comments:

Post a Comment