15 Dec 2012

Ekonomi Konvensional VS Ekonomi Syariah

Berikut adalah materi yang diberikan oleh Pak Ali Sakti, selaku dosen Universitas Negeri Jakarta pada acara Seminar Ekonomi Syariah yang diadakan oleh KSEI UNJ. Selamat membaca :)

"Tidak ada ilmu ekonomi yang dapat dibangun bebas daripada keyakinan politik dan agama, maka sistem ilmiah daripada ekonomi harus mempunyai dasar sosial yang luas"
-M. Hatta, 1967

Ekonomi konvensional tidak membuat jumlah orang miskin di Indonesia berkurang. Becase of that, there's something wrong. Ekonomi konvensional punya konflik, yakni tujuan dan cara pandang dari ekonomi konvensional itu sendiri tidak cocok. Berikut pemaparannya.


Tujuan ekonomi konvensional, yaitu:
- Efesiensi dan produktivitas
Tapi saat diterapkan, dilakukan oleh pelaku pasar terjadi masalah karena ga' semua pelaku pasar itu baik. Jadi distribusi ekonominya kurang baik. Tujuan 'efesiensi dan produktivitas' hanya selaku tujuan di teori 'yang aneh' belaka, karena fakta bicara sebaliknya.
- Normatif
Yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, distribusi pendapatan merata, dan keseimbangan ekologi. Lagi-lagi tujuannya bertolakbelakang dengan fakta. Lihat di Indonesia, di semua negara yang menjalankan ekonomi konvensional deh. Apakah distribusi pendapatannya merata? Apakah yang kaya dan yang miskin perbedaannya sedikit? Ngga kan buktinya. Perbedaan antar kedua golongan ekonomi tersebut sangat jauh. Apalagi yang berhubungan dengan keseimbangan ekologi. hufff

Kegagaan ekonomi konvensional:
- Mempunyai konflik, yaitu tujuan bertolak belakang dengan perspektif dunia
- Paradigma sekuler membawa pada kmitmen yang berlebihan terhadap mekanisme pasar yang liberal dan bebas nilai
- Ketiadaan nilai membuat alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas tidak sejalan dengan pemenuhan tujuan normatif

Tiga konsep landasan utama ekonomi konvensional:
- Homo economicus : Pelaku ekonomi digerakkan secara sempit oleh kepentingan diri sendiri, optimistik, dan materialistik.
- Positivisme : Preferensi subjektif individu dianggap eksogen sehingga ilmu ekonomi menjadi netral pada tujuannya dari etika dan moral, segala sesuatu diukur secara finansial dan material.
- Kekuatan pasar : Asumsi bahwa harmoni terjadi antara private-interest dengan sosial-interest sehingga efesiensi pasar dianggap terjadi jika berjalan sendiri tanpa intervensi apapun.

Mekanisme pasar ekonomi konvensional sungguh buas.
----------------------------------------------------------------

Ekonomi islam berdasarkan paradigma bahwa keadilan sosial-ekonomi menjadi tujuan utama.
Kesejahteraan manusia dalam perspektif ekonomi islam yaitu keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan konsumsi dan spiritual.

Indahnya ekonomi syari'ah :
Terdapat sistem mekanisme hisbah dalam masa Rasulullah. Hisbah merupakan cara pengawasan terpenting yang dikenal oleh umat Islam pada masa permulaan Islam yang menyempurnakan pengawasan untuk meluruskan etika dan mencegah penyimpangan.

Pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi islam, yaitu :
Al-qur'an dan sunnah
Ahlakul Karimah
(menjaga din supaya punya malu, nasf / adil, dan aql)
 ↓ 
       Rasional       
Pembelaan lahir dari keyakinan dan melahirkan kemauan, mengambil peran
Ikhtiar
Iradah (mampu)  

Ekonomi islam berdasarkan paradigma bahwa keadilan sosial-ekonomi menjadi tujuan utama.

Nantikan materi selanjutnya mengenai ekonomi syariah ya... Semoga paparan singkat ini bermanfaat :)

1 comment: