7 Sept 2013

Manusia Purba Vs Nabi Adam -> Kurikulum Pendidikan Vs Wahyu

SCHOOLISM - SEKOLAHISME menjadi suatu anutan dalam penyebaran ilmu di sekolah-sekolah. Tapi tetap saja sekarang ini, meskipun Purity of Knowledge jauh semakin berkembang di Indonesia, anutan dalam sekolahisme yang salah masih saja dipergunakan.

oke, contohnya:
dalam pelajaran SD - SMP, semua rakyat indonesia yang sekolah di SD - SMPdiajari macam-macam manusia purba. Paham sekolahisme, menganggap bahwa manusia terbentuk dari manusia purba.
Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia_purba dikatakan bahwa Manusia modern diteorikan berkembang dari manusia purba, yang berkembang dari Homo erectus.

Lucunya lagi masih saja digunakan. Lalu bagaimana dengan Nabi Adam ?
Mereka (para siswa SD - SMP) diajarkan ilmu ini, tapi disisi lain juga diajarkan tentang kisah Nabi Adam dalam pelajaran Agama Islam. Salahnya, banyak guru yang tidak meluruskan pemahaman tentang teori evolusi manusia purba menjadi manusia modern ini. Siswa jadi bingung dan menebak-nebak dengan sendirinya. Ilmu ttg manusia purba lebih jahat dari Darwin. Kalau Darwin, jelas-jelas banyak yang mengkritik dan teori konyolnya sudah tidak digunakan oleh para pendidik Indonesia. Tapi paham manusia purba??? Bahkan di UN ada soal tentang manusia purba.

dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia_purba_Indonesia dijelaskan bahwa jenis manusia purba :
- Meganthropus Paleojavanicus
- Pithecanthropus Erectus
- Pithecanthropus Robustus
- Pithecanthropus Mojokensis
- Homo Soloensis
- Homo Wajakensis

Perhatikan, Kritisi, bagaimana ilmu pengetahuan menceritakan cara hidup mereka ?
ada masa manusia purba melakukan food gathering, selang bertahun-tahun meningkat pola hidupnya menjadi food producing, lalu berkembang lagi menjadi Masa Masa Mengenal Kepercayaan (Masa Kebudayaan Batu Besar), lalu berkembang menjadi Masa Perundagian (Masa Zaman Logam).

Pengetahuan menjelaskan bahwa dulu, manusia itu SEMUA tidak punya kepercayaan dan baru kenal kepercayaan, Tuhan, dan Agama saat zaman batu besar.

Konsep ini  bertolak belakang dengan ISLAM. Pengetahuan tentang manusia purba telah dipengaruhi oleh Atheis.

Coba perhatikan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Baqarah : 30-38
30. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama (semua) benda ini jika kamu yang benar!"

32. Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana."

33. Allah berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu." Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Allah berfirman: "Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?"

Lihat juga al-Baqarah : 34-38 dan Al-A’raaf : 11-25.

Manusia itu TIDAK berevolusi. Manusia pertama, Nabi Adam AS adalah manusia cerdas pertama di muka bumi. Teori evolusi yang melebur ke dalam kurikulum pendidikan tidak mengikutsertakan wahyu yang telah diberikan Allah SWT. Para evolusionis (peneliti evolusi) yang membuat teori tsb sama sekali tidak mengikutsertakan peran agama dalam ilmu. THAT'S WRONG. Ilmu dan agama itu saling melengkapi, saling membantu dan saling berkaitan.

Wallahu'alam bishawab ^_^

0 Comments:

Post a Comment