11 Jul 2012

Yang Harus Kamu Tahu Tentang Solat Sunah


Rabu, 11 Juli 2012, saya ke pengajian bulanan yang terletak di kediaman ibu Fahimah Askar, di Pondok Bambu Town House. Seperti tahun sebelumnya, apabila mendekati Ramadhan maka dilakukan penutupan pengajian dan pengajian akan dibuka kembali setelah Ramadhan usai. Hari ini pengajian dibawakan oleh Ust. Azhar dan materi yang dibawakan mengenai Solat Sunah, dengan materi tambahan mengenai Ramadhan (dicantum pada artikel berbeda). Sungguh bermanfaat sekali materi yang diberikan oleh beliau karena banyak hal-hal yang tidak saya ketahui atau saya salah mengetahui, menjadi paham betul. Saya ingin membagi ilmu dan saya harap temen-temen yang lagi baca, nyimak sampai selesai ya dan jangan meremehkan atau melewati ilmu ini karena siapa tahu pada bagian tertentu di artikel ini tercantum ilmu yang belum kau miliki. Oke langsung saja… selamat membaca.

1.      Solat sunah secara umum terbagi menjadi solat sunah mutlaq dan muqayyadah. Solat sunah mutlaq tidak terikat dengan waktu dan solat fardu, sedangkan solat sunah muqayyadah terikat dengan waktu dan solat fardu. Contoh solat sunah mutlaq adalah solat tasbih dan contoh colat sunah muqayyadah adalah solat rawatib.
2.  Solat sunah menurut sudut pandang hokum terdiri dari muakadah dan ghaira muakadah. Muakadah merupakan solat sunah yang sangat dianjurkan Rasululullah SAW sehingga statusnya hamper wajib, sedangkan solat sunah ghaira muakadah merupakan solat sunah yang tidak terlalu ditekankan. Contoh solat sunah muakadah adalah 2 rakaat sebelum solat subuh (solat fajar) dan witir, sedangkan contoh solat sunah ghaira muakadah adalah 4 rakaat (2+2 rakaat) sebelum solat ashar dan solat taubat.
3.   Solat sunah menurut pengerjaannya terbagi menjadi 3 yaitu, dilakukan sendiri, berjamaah, dan boleh kedua-duanya. Solat sunah yang dilakukan sendiri contohnya rawatib. Solat sunah yang dilakukan berjamaah contohnya solat idul fitri, idul adha, dan solat istisqa (solat minta hujan). Solat sunah yang boleh dilakukan dengan sendiri maupun berjamaah contohnya tarawih, qiyamul lail, tahajud, witir, dan dhuha.
4.      Solat sunah rawatib adalah solat sunah yang berkaitan dengan solat 5 waktu. Jumlah solat sunah rawatib adalah 12 rakaat yang terdiri dari: 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat (2+2 rakaat) sebelum zuhur, 2 rakaat setelah zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya. Solat ini dikerjakan Rasulullah setiap mukim. Tapi, kalau sedang menjadi musafir, maka yang dikerjakan Rasululullah adalah 2 rakaat sebelum subuh karena lebih utama.
5.      Terdapat tambahan solat sunah yang berkaitan dengan solat 5 waktu, tetapi bukan rawatib, jumlahnya 10 rakaat terdiri dari: 2 rakaat setelah zuhur, 4 rakaat (2+2 rakaat) sebelum ashar, 2 rakaat sebelum maghrib, dan 2 rakaat sebelum isya. Jadi, yang tidak ada hanyalah 2 rakaat setelah subuh dan 2 rakaat setelah ashar.
6.  Sebenarnya, Solat sunah qiyamul lail, tahajud, dan tarawih adalah solat yang sama. Ketiga solat ini merupakan solat malam (sholatul lail). Tetapi, qiyamul lail adalah istilah yang digunakan Rasulullah, tahajud adalah istilah yang digunakan dalam firman Allah, dan tarawih adalah istilah yang digunakan para ulama. Mengapa disebut tarawih? Tarawih artinya istirahat. Solat qiyamul lail/ tahajud disebut sebagai tarawih karena setiap mengerjakan solat malam, para sahabat Rasul beristirahat sejenak setiap 2 rakaat. Sebagus-bagusnya solat adalah solat malam dan hukumnya adalah muakadah (diutamakan). Paling sedikit dilakukan 2 rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Namun, yang paling sunah dalam mengerjakan solat malam adalah 8 rakaat ditambah 3 witir.
7.    Witir artinya ganjil, bukan penutup. Letaknya diakhir setelah solat malam. Solat witir dapat juga dilakukan setelah solat isya atau pada waktu malam, sehabis solat qiyamul lail. Kalau sudah terlanjur solat witir setelah solat isya, dan ternyata bisa bangun malam, maka boleh melakukan solat malam. Solat witir paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Untuk witir yang 3 rakaat, pengerjaannya ada 2 cara, yaitu 3 rakaat dilakukan dengan 1 kali salam dan 3 rakaat dilakukan dengan 2 kali salam. Dalam suatu hadits shahih diberitakan bahwa jangan menjadikan witir seperti solat magrib, artinya kalau dalam solat magrib terdapat 2 tasyahud (awal dan akhir), kalau di solat witir hanya ada tasyahud (tahiyat) akhir. Pada rakaat 1 membaca surat al-a’la, pada rakaat 2 membaca surat al-kafirun, pada rakaat 3 membaca surat al-ikhlas. Tidak ada penambahan surat-surat lain selain surat tersebut dan dibaca setelah membaca al-fatihah. Untuk witir, lebih baik pakai qunut.
8.   Qunut jangan dijadikan khusus untuk subuh. Tidak ada hadist shahih yang menerangkan bahwa dalam solat subuh lebih baik pakai qunut. Qunut yang disunahkan terbagi menjadi 2, yaitu qunut nawazil/ nazilah (sebagai do’a untuk bangsa yang tertindas) dan qunut yang dilakukan saat solat witir. Dalam melakukan qunut nawazil, dapat dilakukan pada semua solat dan harus diniatkan, misal meminta pertolongan untuk rakyat Suriah, Myanmar, atau Palestina.
9.      Balik lagi ke Witir, seperti yang dijelaskan diatas, solat ini dapat dilakukan dengan bilangan 1, 3, 5, 7, 9, dan 11. Witir 5 rakaat pengerjaannya hanya 1 cara, yaitu sekali salam. Witir 7 rakaat pengerjaannya ada 2 cara, yaitu: 1) tiap dua rakaat, salam dan 1 rakaat terakhir, lalu salam (jadi ada 4 salam), 2) dilakukan dengan 1 kali salam dan 2 kali tasyahud. Tasyahud awal dilakukan pada rakaat 6 dan tasyahadu akhir dilakukan pada rakaat 7, lalu salam.
10.  Witir 9 rakaat dan 11 rakaat pengerjaannya seperti witir 7 rakaat. Witir 9 rakaat ada 2 cara, yaitu: 1) tiap dua rakaat, salam dan 1 rakaat terakhir, lalu salam (jadi ada 5 salam), 2) dilakukan dengan 1 kali salam dan 2 kali tasyahud. Tasyahud awal dilakukan pada rakaat 8 dan tasyahadu akhir dilakukan pada rakaat 9, lalu salam. Begitupun dengan witir 11 rakaat ada 2 cara, yaitu: 1) tiap dua rakaat, salam dan 1 rakaat terakhir, lalu salam (jadi ada 6 salam), 2) dilakukan dengan 1 kali salam dan 2 kali tasyahud. Tasyahud awal dilakukan pada rakaat 10 dan tasyahadu akhir dilakukan pada rakaat 11, lalu salam.

11. Solat sunah gerhana matahari dan gerhana bulan memiliki cara yang sama. Jumlahnya 2 rakaat, pembacaan al-fatihahnya 4 kali, rukuknya 4 kali, dan i’tidalnya juga 4 kali. Caranya, pada rakaat 1: Baca al-fatihah, rukuk, i’tidal, baca al-fatihah lagi, rukuk, i’tidal, barulah sujud, duduk diantara dua sujud, lalu sujud lagi. Dan pada rakaat 2, caranya sama dengan rakaat 1, hanya saja diakhir ditambah dengan tasyahud akhir, lalu salam. Solat ini dilakukan saat gerhana terjadi. Saat gerhana habis maka solatnya juga habis. Boleh dikerjakan di masjid atau di rumah. Amalan-amalan yang dikerjakan saat gerhana matahari dan bulan, yaitu membaca al-qur’an dan takbir (allahu akbar 3x, la ilaha illallahu allahu akbar, allahu akbar, walillah ilham).
12.  Solat tasbih. Terdapat 10 hal yang bisa terhapus kalau melakukan solat ini (keistimewaan solat tasbih), yaitu: dosa awal, dosa akhir, dosa terdahulu, dosa baru-baru ini, dosa tak sengaja, dosa sengaja, dosa kecil, dosa besar, dosa sembunyi-sembunyi, dan dosa terang-terangan. Solat tasbih terdiri dari 4 rakaat, setiap rakaat ada 75 kali tasbih, jadi total 300 tasbih. Tasbihnya seperti ini: Subhanallahu walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.
13.  Cara melakukan solat tasbih, yaitu: Diawali dengan membaca iftitah, lalu surat bebas, dan masih dalam keadaan berdiri membaca 15 kali tasbih. Lalu rukuk, dan masih dalam keadaan rukuk membaca 10 kali tasbih. Lalu i’tidal, dan baca 10 kali tasbih. Lalu sujud, masih dalam keadaan sujud membaca 10 kali tasbih. Lalu duduk diantara dua sujud, lalu baca 10 kali tasbih. Lalu sujud lagi, lalu baca 10 kali tasbih. Setelah sujud, sebelum berdiri, ada duduk istirahat, dan saat duduk istirahat membaca 10 kali tasbih lagi. Jadi total 75 tasbih disetiap rakaatnya.
14.  Dalam solat tasbih hanya ada 1 kali tasyahud, yaitu tasyahud akhir di rakaat 4. Saat rakaat keempat, tentunya tidak ada duduk istirahat karena langsung tasyahud, jadi baca 10 kali tasbihnya ialah setelah tasyahud akhir dan sebelum salam. Dalam melakukan solat tasbih, kalau bisa dilakukan setiap hari sangat bagus, kalau tidak mampu, lakukanlah setiap minggu, kalau tidak mampu juga, lakukanlah setiap bulan, kalau tidak mampu juga lakukanlah setiap tahun, kalau tidak mampu juga lakukanlah sekali dalam hidup.
15.  Solat tasbih boleh dilakukan kapanpun, namun seperti solat sunah mutlaq lainnya, terkecuali tidak boleh dilakukan pada 3 waktu terlarang, yaitu: 1) Saat terbitnya matahari, 2) saat tenggelam matahari, 3) sebelum zuhur.
16.  Untuk tata cara pengerjaan solat istisqa, sama dengan salat idul fitri dan idul adha.
17.  Kalau telat solat idul fitri, atau saat solat idul fitri melakukan hal-hal yang membatalkan solat, maka dapat solat sendiri, meskipun lebih diutamakan untuk berjamaah. Waktu ideal untuk solat id yaitu dari waktu dhuha sampai sebelum zuhur.
18.  Solat gaib sama kaya solat jenazah, memiliki 4 kali takbir. Takbir 1 membaca al-fatihah, takbir 2 membaca shalawat nabi, takbir 3 membaca do’a ghaib, takbir 4 tidak membaca apa-apa.

0 Comments:

Post a Comment