9 Feb 2017

Curhatan 'Attention Alert about Media"

Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).


Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم
Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/41)

Rasulullah bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz hadits di atas milik Muslim).

"Dunia makin dihimpit dgn hal-hal berbau seksual."
Kenapa statement itu muncul, karena makin hari makin mudah kita temuin hal-hal "bau" kaya gitu.
Lihat di tv. Awal-awal para artis iklan di tv bajunya masih bisa dibilang sopan, lalu lanjut ke tahap dmn cewek2nya berbaju ketat, lalu lanjut lg dgn "fenomena rok atau hot pants super mini", berlanjut lagi dgn iklan hand body yg memamerkan tubuh dgn hny berbalut tank top dan celana ketat, berlanjut lagi dgn iklan salep penghilang bekas luka atau stretch mark yg menampilkan artis dgn hny mnggunakan tank 'half' top (tank top dgn pusar kelihatan) dan celana ketat super pendek, berlanjut lagi dgn  iklan minuman penyegar yg menampilkan artis laki2 perenang yg hny menggunakan (maaf) 'cd' saja, berlanjut lagi dgn iklan hand body dan sabun yg mmperlihatkan bagian atas tubuh atau punggung wanita, seakan artis tsb tak berpakaian.
Tulisan ini mungkin agak frontal, tapi ayo jgn berlama-lama sadarnya. Kita kudu ngeh sedini mngkin. Makin lama otak manusia makin dihipnotis dgn kehausan seksual.
Oke itu dunia hiburan, ke'seksi'an emg sarangnya disana.
Kenapa bisa begitu?
Saya pernah baca artikel ttg strategi peńjualan para pengusaha advertising, media cetak dan media tv yg tdk mengindahkan nilai edukatif dan moralitas. Strategi mereka agar jualannya laris ialah dgn merangsang (maaf) libido penonton dan pembaca.
Lebih lengkapnya, bisa dilihat pada link ini.
Licik ? absolutelly, yes.
But, hey! "Kelicikan" itu udah ngerambah ke dunia sekolah, dunia pendidikan,sekalipun.
Ingat dgn fenomena buku sekolah dasar yg didalamnya tercantum cerita tentang perceraian, perselingkuhan, mata keranjang, pelukan, ciuman??
Tolong kasihani anak bangsa ini. Jangan hipnotis otak mereka dgn otak licik keserakahanmu dalam meraup uang.

0 Comments:

Post a Comment