25 Feb 2012

MASALAH PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK-KANAK : Disleksia, Phobia Sosial, Hiperaktivitas

1.       DISLEKSIA
a.       Defenisi
Disleksia adalah gangguan perkembangan pada otak sejak lahir  ditandai dengan ketidakmampuan belajar anak di usia sekolah dalam hal membaca dan menulis, atau ketidakmampuan belajar terutama mengenai bahasa yang mempengaruhi kemampuan mempelajari kata-kata, membaca dan menulis meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan rata-rata, memiliki kesempatan pendidikan yang cukup serta memiliki penglihatan dan pendengaran yang normal.

Masalah Pada Fase Kanak-Kanak : Gangguan Konsentrasi

Gangguan konsentrasi bukan merupakan penyakit tetapi merupakan gejala atau suatu manifestasi penyimpangan perkembangan anak. Gangguan konsentrasi atau inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang, dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain. Kualitas penampilan gangguan konsentrasi bisa yang ringan hingga berat Kualitas konsentrasi atau pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi.

Kelompok yang paling berat adalah over exclusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem. Misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain, pola ini disebut autis. Kelompok dengan derajat ringan terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang lebih adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian atau attention deficit hyperactivity disorder. Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.

Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan


Permasalahan Lanjut Usia


Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
            Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. Lansia dengan problem tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah kesehatan mental lansia adalah masalah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik masih kuat, bekerja dan berpenghasilan) menjadi kemunduran.

Teori Perspektif, Deskriptif, dan Behavioristik, serta Penerapannya

Kemauan Keras


Apakah kemauan itu? Mengapa kemauan sangat diperlukan dalam kehidupan? Mengapa kemauan juga harus ada dalam diri setiap manusia? Inilah poin-poin penting yang harus diketahui dan dimengerti oleh setiap manusia agar memiliki sikap kemauan keras dan mengaplikasikannya dalam kehidupan positif sehari-hari.

Kemauan ibarat sebuah mesin dalam sebuah kendaraan yang menggerakan kendaraan tersebut untuk dapat beraktifitas. Mesin merupakan sebuah perangkat yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen itu saling bekerjasama dan saling mendukung sehingga menimbulkan tenaga besar. Seperti yang kita ketahui, tanpa mesin, kendaraan tersebut tidak akan bergerak sesuai fungsi utamanya sebagai alat mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lain.

Bekerja Keras

Bekerja keras meupakan bentuk usaha sungguh-sungguh dengan segala kemampuan seseorang secara optimal. Yang dimaksud disini bukan berarti kita menyiksa diri sehingga kita tertekan atau depresi maupun memforsir diri, namun kita memberdayakan segala kemampuan yang kita miliki untuk mencapai prestasi puncak. Bekerja keras juga dapat diartikan sebagai cara atau jalan menuju cita-cita dimana cita-cita itu diibaratkan sebagai puncak gunung yang jauh nan tinggi, yang memerlukan suatu sikap dan mental yang kokoh untuk mencapainya. Dalam mendaki gunung, apabila tidak hati-hati dan waspada serta cermat dalam mengambil langkah maka bisa saja kita tergelincir, begitupun dengan perjalanan hidup. Maka dari itu, bekerja keras sangat diperlukan apabila kita benar-benar memiliki kemauan meraih cita-cita.

Indonesia International Week : Semarakkan Budaya Dalam Kancah Internasional

Artikel ini diterbitkan di majalah EconoChannel Edisi 11 Tahun 2011

“Walaupun banyak negri kujalani, Yang masyhur permai dikata orang… Tetapi kampung dan rumahku, Di sanalah kurasa senang… Tanahku tak kulupakan, Engkau kubanggakan…”. Bangga sekali bangsa Indonesia telah memiliki kebudayaan yang sangat beraneka ragam dan telah disediakan keindahan alam sebagai aset pariwisata. Budaya dan wisata alam merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh bangsa nan permai ini. Indonesia— mulai dari tarian, nyanyian, makanan, kerajinan tangan, pakaian, rumah, dan upacara adat—merupakan aset yang sangat bernilai untuk dilestarikan. Wisata alam yang dimiliki Indonesia pun sangat menarik dan menjadi daya tarik utama turis asing untuk datang ke Indonesia.  Lantas timbul pertanyaan,”Siapakah yang akan melestarikannya?” Para leluhur kah? Kakek-nenek kita? Komunitas pecinta budaya dan alam? Atau negara tetangga kah?. Jawaban sebenarnya pun sudah pasti diketahui—bahkan oleh anak TK sekalipun : “Seluruh bangsa Indonesia”. Bila jawabannya adalah BENAR seperti itu, seluruh bangsa Indonesia, tak terkecuali gubernur dan artis-artis tenar, berkewajiban untuk turut melestarikan budaya Indonesia.

Teori Prinsip-Prinsip Yang Mendasari Pengajaran

11 Penyakit Guru

 Menjadi guru, adalah suatu pekerjaan yang wajib dinikmati. Mendidik dari hati, bukan karena paksaan keadaan. Tugas paling utama seorang guru adalah 'memanusiakan manusia'. Pekerjaan tersebut tidaklah dapat dikatakan mudah. Segala penyakit hati dan kebiasaan buruk harus dihindari karena kita adalah pendidik. Berikut adalah 11 penyakit guru yang harus dihindari :

1. Tipes : Tidak punya selera
2. Mual : mutu amat lemah
3. Kudis : Kurang disipiln
4. Asma : Asal masuk kelas
5. Kusta : Kurang Strategi
6. TBC : Tidak Bisa Computer
7. KRAM : Kuram Terampil
8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat
9. Lesu : Lemah Sumber
10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan
11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat

Pentingnya mempelajari Mata Kuliah Profesi Pendidikan


Tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.” Berawal dari pernyataan tersebut, jelas bahwa profesi bukanlah suatu pekerjaan biasa, melainkan pekerjaan yang dilakukan secara profesional dengan keahlian dan pendidikan yang memadai dan dilatari oleh pengakuan secara formal maupun informal. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa “profesional” adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain, sedangkan “Profesionalisme” adalah sikap mental dalam bentuk komitmen dari seseorang yang memiliki profesi untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Profesionalisme juga merupakan motivasi intrinsik sebagai pendorong untuk mengembangkan diri menjadi seorang profesional.

Kurangnya Pendidikan Moral Pada Si Cerdas

Kurangnya Pendidikan Moral Pada Si Cerdas
- Ketika Lembaga Pendidikan Terlalu Berambisi Dalam Meningkatkan Intelektualitas -

            Banyak sekali kesempatan untuk mengasah daya intelektual, spiritual, dan emosional. Kesempatan tersebut dapat kita temukan dimanapun dan tidak akan berarti apabila kita tidak mempergunakannya dengan usaha sendiri secara baik. Usaha mengasah intelektual dapat dilakukan dengan mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugasi orangtua maupun guru, membaca buku di perpustakaan, khursus keterampilan, mengikuti berbagai pelatihan intelektualitas, dan masih banyak lagi. Usaha mengasah spiritual dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan spiritual, mengikuti pengajian, mengkaji agama, membaca buku yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai agama tertentu, dan sebagainya. Sedangkan usaha untuk mengasah emosional, dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai kegiatan sosial, aktif berorganisasi, mengunjungi panti sosial, dan lain-lain. Mengkaji kesempatan-kesempatan tersebut, intelektual, emosional, dan spiritual seseorang memungkinkan untuk diasah secara baik dan benar oleh lembaga yang memiliki tanggung jawab lebih untuk melakoni tugas tersebut, yakni lembaga pendidikan. Namun, amat disayangkan bahwa banyak lembaga pendidikan yang tidak menyeimbangkan pendidikan intelektual, emosional, dan spiritual peserta didik. Berbagai pendidikan yang diberikan hampir seluruhnya merupakan usaha peningkatan daya intelek, dan hanya sedikit pendidikan emosional dan spiritual yang diberikan didalamnya.

24 Feb 2012

Menelisik Murid "SUPER" di Kelas

Paling aktif (sampai-sampai membuat guru kesal terhadap celotehan yang ia keluarkan), memiliki sikap kepemimpinan yang tinggi (namun, banyak juga yang berpendapat bahwa teman di kelas menganggapnya “sok ngatur”), eksis (bak bintang film, ada saja pakaian unik yang ia kenakan sebagai penghias seragamnya), master-nya kelas (sampai-sampai ketua kelas kalah suara dengannya), semua murid sesekolah dan seluruh guru mengenalnya (mungkin karena perilakunya yang “unik” itu).
Sebut saja namanya AK. Ia bersekolah di salah satu SMA yang cukup terkenal di Jakarta. Ada saja perilaku-perilaku yang kadang membuat guru “kewalahan” dalam menanganinya. Misalkan saja, saat seluruh murid sedang “anteng-antengnya” memperhatikan guru, AK, dengan ide kreatifnya pun membuat bahan becandaan agar dirinya tidak merasa bosan, meskipun hal tersebut cukup mengganggu proses pembelajaran di dalam kelas. Suatu hari pernah AK tidak masuk karena sakit, anehnya banyak guru dan murid yang lega dan tenang dalam belajar. Tapi, tidak sedikit yang kangen akan kehadiran AK terlebih bila guru yang mengajar sangat membosankan.

Pelajarilah Fase Anak-Anak dan Kanak-Kanak Agar Mampu Memahami Mereka

Tugas Psikologi Perkembangan Semester 2 Pendidikan Akuntansi Universias Negeri Jakarta Fase anak anak dan kanak-kanak
View more presentations from Atika Aziz.

Apakah Guru Profesional itu ?

 Semua orang tentu bisa menjadi guru, tetapi sedikit diantaranya yang memenuhi kriteria guru profesional. Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola proses pembelajaran secara profesional. Kedudukan guru profesional sangat penting mengingat proses mendidik oleh guru menentukan masa depan anak bangsa. Ada slogan yang beredar, “Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak sempat dididik oleh guru yang baik”. Untuk itu, sebagai seorang calon pendidik, perlu memahami apa saja karakteristik (ciri-ciri) guru profesional, yaitu :

Coupled Indonesian food with Japanese Food

For this experience, i used NORI again :D
This kind of food always can be handled if we want combinate indonesian food with japanese food. Indonesian food i used are semur tahu, telur dadar, rice, chayote, and soya ketchup.

It's your appetite wanna follow my recipe or not :p
This recipe contains protein from egg, mineral from chayote, carbohydrat from rice. Must be healthy for your body! :D

Instant Pudding?? So easy to make it!!

 This is nt a promotion session, but i want to tell you that now, the pudding powder producer already launched instant pudding. The beneficial of instant pudding, you can use your time effectively with its quick serve food. Just buy one pack, you only use your 15 minutes time then pudding and its vla will be served :)

Wanna make it :)
i'll show you the step ;)

 I used Pondan - the company which famous with its magic ice cream powder and pudding powder. The product that i used is "Pudding Flan Instant". Hallal, provide with various favors, and so easily to make.
And how to make it??
Let's follow the procedure i give





Make Girl accesorries can show up your skill and creativity

In my seventeenth age, after i graduated from senior high school, i try to make various girl accesories because at the time, i very like used accessories like bracelet, necklace, ring, earring, headcraft, and scarf. You can make these accesorries by scraps of fabric, thread, snap, push buton, zipper, wool, jeans, ribbon, etc.
Wanna look my creation ?
Let's see them.
It's my first experience made girl accesorries, so the appearance is not so neat and far from perfect :p

The Combination Color of your Wall affect your creativity

As the stated in the title, our wall better has various colors, because it can affect our imagination to increase our creativity. The interior designer today, very creative in combining unique colors although it isn't match if we apply it to our daily clotch. Brown with blue, green with pink, purple with yellow, grey with orange, or else can show our creativity. I read some articles about the affectation wall color to our self, they told us that wall color not just influence to our creativity, but also to our mood, skill, even our success. Waw!
If you don't too interest with combining wall colors, you can decorate your wall with wall sticker, wallpaper, your painting, or accesorries like photo frame, watch, wall lamp, etc. It's up to you! :D

16 Feb 2012

Tingkatkan Kecintaan pada Jilbab dengan Mengikuti Lomba Kreasi Jilbab Syar'i

"Jilbab Syar'i" Bukan hanya sekedar tudung kepala, bukan hanya menutup aurat, bukan hanya panjang, tapi juga.........

Apa pikiran pertama yang terlintas di otakmu saat mendengar kata "jilbab syar'i" ?
Bagiku, jilbab syar'i adalah suatu pakaian yang dikenakan wanita muslimah yang dapat melindungi tubuh dan menahan nafsu birahi syaitan, sesuai dengan hukum islam yang tertera dalam al-qur'an dan as-sunah shahih.

Kalau melihat definisi ala saya, yang tertera diatas, mungkin membuat banyak orang, terutama muslimah merasa 'kesulitan' untuk mengenakannya. Jilbab syar'i memang berbeda, tidak seperti topi, penutup kepala, krudung yang transparan dan tidak menutup dada. Namun, di era ini, modernisme fashion sudah mulai menular ke pakaian religi, yakni dengan terciptanya jilbab syar'i nan modis.